Tagged Under:

Diskusi Mingguan #11 : Kajian Timur Tengah

Ditulis oleh: Ahmad Subiyadi, 7 Mei 2016


Awal kata, sebagai pembuka ada sebuah pepatah yang berbunyi “dari pada mengecam kegelapan, lebih baik menghidupkan lilin” dari pada mengecam perlakuan dunia internasional terhadap Timur Tengah, lebih baik mempelajarinya.

Sejauh ini belum ada pencapaian kesepakatan tentang definisi Timur Tengah, dan bahkan nama itu belum diterima secara universal. Para sarjana, negarawan, dan jurnalis terkadang masih memakai dengan istilah Timur Dekat, namun terkadang juga menggunakan kata Timur Tengah dalam penyebuttannya. Adapun yang dimaksud oleh Timur Dekat yaitu sebuah penamaan yang lebih tua yang mencakup Asia Barat Daya dan wilayah-wilayah Eropa Tenggara yang pada masa lalu pernah berada di bawah kontrol Turki. Sedangkan penyebutan Timur Tengah tampaknya lebih baru, dan diterima secara luas pada zaman modren ini, oleh karena itu penulis mendefinisikan Timur Tengah yaitu wilayah-wilayah yang terletak disebelah Afrika dan Asia Barat dan dikelilingi oleh 7 laut yaitu: Laut Caspian, Laut Merah, Laut Hitam, Laut Medetarian, Laut Arab, Samdudera Atlantik, dan Laut Agian, dan terdiri dari 24 negara, mayoritas penduduknya berbahasa dan berbudaya Arab.

Timur Tengah mempunyai posisi geografis yang unik, Timur Tengah merupakan wilayah yang terletak pada pertemuan Eropa, Asia, dan Afrika, dan dengan demikian Timur Tengah menguasai jalan-jalan strategis yang menuju ketiga benua tersebut. Sehingga perjalanan paling dekat dan nyaman melalui jalur udara atau laut dari Eropa ke Asia ataupun sebaliknya yaitu melewati Timur Tengah.

Timur Tengah terletak di dalam zone tengah yang membentang di antara benua-benua raksasa, kira-kira di antara garis lintang ke-30 dan ke-40, di sebelah utara zone tengah ini terletak daratan Rusia yang luas; di sebelah selatannya  terdapat ujung-ujung semenanjung Asia yang pernah berada di bawah kontrol langsung oleh negara-negara adikuasa Barat. Secara tranditional zone tengah ini merupakan tanah yang di perebutkan antara kekuatan Rusia dan Barat. Timur Tengah sejak dulu sangat penting bagi Rusia sebagai wilayah tempat lewat untuk mencapai perairan dan jalur-jalur perniagaan utama dunia.

Selain keunikan geografis, Timur Tengah memiliki sifat khas lain yaitu Timur Tengah menjadi pusat Dunia Agama Samawi (Islam, Kristen, dan Yahudi), karena di sana terdapat tempat-tempat paling suci, pusat keilmuan agama, dan sebagai latar sejarah agama-agama samawi. Agama dan budaya telah meresap keseluruh masyarakat Timur Tengah dan mendarah daging dengan sikap-sikap yang filosofis maka tidak heran yang dapat merubah Timur Tengah yaitu dengan revolusi radikal seperti yang terjadi di tanah suci Palestina, selain itu Timur Tengah memiliki aspirasi-aspirasi Yahudi serta Kristen. Namun, Timur Tengah di balik tanah gersangnya terdapat sumber minyak terbesar, emas hitamnya bangsa-bangsa. Karena alasan-alasan ini pentingnya Timur Tengah dari dampaknya terhadap seluruh bagian dunia. Maka Timur Tengah sangat rentang akan intervensi kepentingan di mata percaturan dunia internasional dengan cara mengambil peran dan mengatur strategi, seperti penyebar virus penyakit sekaligus menawarkan obat penangkalnya, hal itu demi tercapainya tujuan negara masing-masing dari mengambil sari pati yang dimiliki oleh Timur Tengah.

Faktor terbesar dari konflik Timur Tengah adalah nosionalisme, perbedaan luas wilyah, hukum laut internasional, sumber air dan juga perbatasan sebagai berikut:

 Nasionalisme  adalah loyalitas, kesetiaan atau kesediaan seseorang yang mau mengikatkan dari pada seseorang pada satu wilayah.

Problem utama pada Timur Tengah yaitu karena identitas yang dibuat oleh kolonial yang kemudian etnik pada timur Tengah dipecah-belah, sehingga identitasnya dapat menimbulkan perbedaan-perbedaan dan oleh sebab itu membentuk perbatasan-perbatasan yang menjadikan beberapa rasa nasionalisme yang terbagi menjadi 4 bagian yaitu Qaumiyah (etnik), Ummah (agama), Wathoniyah (negara), Ashobiyah (kerabat). Permasalah kedua yaitu dikarenakan oleh perbedaan luas atau posisi negara-negara Timur Tengah sehingga kecenderungan wilayah saling ingin mencaplok. Permasalah ketiga yang dihadapi Timur Tengah yaitu hukum laut internatioanal  yang membuat aturan bahwa batas wilayah dari darat kelaut adalah 12 mil, sedangkan Timur Tengah tidak dapat memenuhi 12 mil dari hukum international. Keempat yaitu karena Timur Tengah banyak ditemukannya sumber kekayaan diperbatasan sehingga memicu perebutan yang sengit untuk menguasai. Permasalah yang terakhir disebabkan karena ada dua sumber air yaitu sungai yang membelah dua wilayah yang sulit untuk menentukan perbatasannya.

Pengertian perbatasan yaitu hal yang membatasi dua wiliyah / negara dan untuk berfungsi melindungi sebuah wilayah.
Macam-macam konflik perbatasan:
1.        Territorial Disputes (wilayah yang diperebutkan oleh dua negara)
2.        Functional Disputes (perbatasan yang memiliki peralihan fungsi)
3.        Pontensial Dispute s (potensi konflik yang terjadi diperbatasan)
4.        Trans Boundary Resource Disputes ( sengketa perbatasan karena ditemukannya kekayaan pada perbatasan tersebut).
Proses-proses perbatasan :
1.        Allocation (saling pengertian pada suatu perbatasan)
2.        Delimetion (kesepakatan)
3.        Demarcation (bentuk penegasan suatu perbatasan )
4.        Administration (mendaftarkan pada suatu kewenangan).


            Akhir kata, menelisik dari teropong dinamika yang terjadi, kehidupan politik dan hubungan international di Timur Tengah sering diwarnai dengan kekerasan yang terkadang membingungkan dan berkontradiksi seperti benang yang kusut semakin mencoba mengurai semakin kusut, jalan satu-satunya yaitu dengan memotong benang tersebut dan menyambungnya kembali, namun dari hal itu akan tertinggal bekas yang tidak mungkin dihilangkan.

Download materi ini
Share on :

0 komentar:

Posting Komentar

Our Location